Friday 18 April 2008

Ibu-ibu sedesa Berpose Bugil

Serradilla del Arroyo, Spain (KOMPAS, 19 April 2008)

Gara-gara kalender bugil, ibu-ibu di desa Serradilla del Arroyo terjerat hutang dan terancam digelandang ke penjara.

Sebabnya, mereka berpose bugil massal di kalender dan kalender tersebut dijual.
Sialnya, sudah melepaskan urat malu berbugil ria, ternyata jualan mereka tidak laku. dari 7 ribu eksemplar ternyata hanya laku 1.500 buah. akibatnya, boro-boro bisa bangun tempat bermain anak, tagihan mereka di percetakan juga belum terbayar.

Niatnya sih baik, keuntungan dari penjualan kalender erotis tersebut akan dipakai untuk membangun tempat bermain anak-anak mereka. Tapi caranya itu loo, yang ga ku..ku...

Ga bisa bayangin, inilah hasil era 'keterbukaan'. Logikanya, seribu lebih kalender itu kan dijual di sekitar mereka. paling jauh ke kota tetangga. Tapi terbanyak pasti terjual antar tetangga di desa tersebut. So, semua orang bakal lihat jeroan istri tetangganya.

Tidak ada penjelasan apakah yang berpose bugil itu dipilih dari wanita muda yang masih full pressed body, atau pukul rata semua harus berpose, termasuk nenek-nenek.

Untung kejadiannya di Spanyol. Coba kalau di Indonesia, setelah kalender tersebar di seluruh desa dan anak-anak mereka saling lihat 'kelebihan' ibunya, ledek-ledekanlah mereka.

Ntong 1: Mak-mu tompelnya gede ya...

Ntong 2: Yah pepayanya udah mau busuk, mengkerut semua.

Ntong 3: Masih mendingan, daripada rambut yang di bawah itu kayak rambut jagung...

Yah, kalau cuma ledek-ledekan sih masih mendingan. Coba kalau anak-anak perempuan mereka mengikuti teladan orang tuanya, buat kalender bugil versi anak-anak untuk buat panti jompo.

Dunia semakin tua...

Moral:
Jangan hanya berpikir pendek untuk masa depan

No comments: